Senin 25 Feb 2013 17:11 WIB

Syamsir Alam, Berawal dari Gang Sempit

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Fernan Rahadi
Syamsir Alam
Foto: syamsiralam.com
Syamsir Alam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Syamsir Alam sudah aktif menggeluti dunia sepak bola sejak usia 10 tahun. Berkat konsistensinya, karir Alam kini semakin menanjak di usia 20 tahun.

Pemain asal Agam, Sumatera Barat, ini menjadi pemain Indonesia pertama yang bakal berlaga di kompetisi sepak bola Amerika Serikat, Major League Soccer (MLS). DC United merekrut Alam dengan status pinjaman dari klub Belgia, CS Vise.

Alam mengakui, sepak bola bukanlah dunia olahraga yang pertama digelutinya. Pada usia enam tahun, ia lebih dulu menggemari bulu tangkis. Menjadi pebulu tangkis pun sempat menjadi cita-cita dia kala itu.

"Saya tidak pernah berkeinginan menjadi pemain sepak bola, dulu itu adalah hal mustahil bagi saya. Terjun ke dunia olah raga adalah menjadi pemain bulutangkis," kata Syamsir Alam kepada Republika, akhir pekan lalu.

Latihan bulu tangkis menjadi rutinitas yang kerap ia lakukan di masa kecil. Sedangkan bermain sepak bola hanya menjadi selingan usai menjalani latihan bulu tangkis.

Tapi ternyata, selingannya itu yang justru membuatnya hingga kini kecantol dengan dunia sepak bola. Kecintaannya dalam mengolah si kulit bundar berawal dari sebuah gang di Kebayoran Baru, yang menjadi tempat tinggalnya saat itu.

Layaknya anak-anak kecil pada umumnya, lelaki kelahiran 16 Juli 1992 ini bermain sepak bola bersama teman-temannya menggunakan bola plastik. Bukan di lapangan ataupun di stadion, melainkan hanya di sebuah gang sempit dekat rumahnya.  "Sehabis latihan bulutangkis suka main bola plastik di gang dekat rumah," ungkapnya.

Berawal dari kebiasaan bermain sepak bola di gang dekat rumah, akhirnya ia memutuskan untuk mengalihkan cita-citanya menjadi pesepak bola profesional.

Alam mulai mendalami sepak bola dengan bergabung di Sekolah Sepak Bola Depok di usia 10 tahun. Syamsir Alam mulai dikenal para pecinta sepak bola Indonesia empat tahun berselang, ketika ia dipercaya memperkuat timnas U-14 dalam ajang Piala Asia U-14 tahun 2004.

Nama Syamsir Alam semakin akrab di telinga masyarakat Indonesia ketika ia membela timnas U-19 di ajang kualifikasi Piala Asia U-19 2007 di Vietnam. Ajang ini menjadi salah satu momen yang selalu dikenang olehnya. Maklum, pada pertandingan terakhir kualifikasi Grup F, Alam membawa Indonesia menaklukkan Hongkong dengan skor 4-1 berkat dua gol yang diciptakannya. Hebatnya, Alam sukses mencetak sejarah sebagai pencetak gol tercepat timnas dengan catatan waktu 18 detik.

"Itu kenangan manis yang saya sering liat cuplikannya untuk terus membangkitkan semangat," kata Alam mengisahkan.

Kini, Syamsir Alam mengepakkan sayapnya di Negeri Paman Sam bersama klub DC United. Sebelumnya, Alam pun telah melanglang buana di beberapa klub luar negeri, seperti Atletico Penarol (Uruguay) dan CS Vise (Belgia).

Bersama DC United, Alam baru saja menjalani debutnya dengan gemilang. Ia dimainkan pada laga pramusim United melawan Philadelphia Union di Stadion Boster Sports Complex, Florida, Kamis (21/2) pagi WIB.

Bermain pada menit ke-63, Alam berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan pelatih. Alam memang tidak mencetak gol. Namun, mantan pemain timnas U-14 ini berperan penting dan menyelamatkan United dari kekalahan.

Baru enam menit bermain, Alam langsung merepotkan barisan pertahanan tim lawan. Bek Philadelphia Union, Greg Jordan sampai harus melakukan pelanggaran di kotak terlarang untuk menghentikan pergerakan Alam. Hadiah penalti pun diberikan kepada wasit atas pelanggaran terhadap Alam tersebut.

Bomber United, Kyle Porter, yang ditunjuk sebagai algojo penalti menunaikan tugasnya dengan baik setelah tendangan dari 12 pasnya menjebol gawang Union yang dikawal Chris Konopka.

United akhirnya sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1. United sebelumnya tertinggal 0-1 oleh Union sejak babak pertama. Gol tunggal Union dicetak Chandler Hoffman pada menit ke-39.

Diungkapkan Alam, dari kecil keinginannya menjadi pesepak bola karena ingin mengharumkan nama Indonesia. "Saya ingin membuktikan kepada sepak bola Amerika dan dunia umumnya, bahwa Indonesia juga memiliki pemain berkualitas yang bisa bertanding di level internasional," ucapnya.

Alam menceritakan, setelah drinya belajar tentang sepak bola, pemain bola tidak hanya butuh latihan saja. Ingin jadi pemain besar harus kuat mental, harus tahan akan cacian makian apalagi pujian. Pujian, kata Alam, adalah hal yang banyak membuat pemain terlena dan lupa diri.

Dia pun mengaku masih sering terlena akan pujian yang dilayagkan kepadanya. Namun, ia selalu belajar untuk bisa tetap menapak di bumi ketika pujian itu datang. Intinya di dalam sepak bola, tegas Alam, jika kita melakukan hal yang baik atau buruk di hari ini harus cepat dilupakan.

"Karena di sepak bola, ketika hari berganti, di saat itu pula semuanya berganti dan hanya tinggal kenangan," kata Alam mengungkapkan.

Pelatih Kepala DC United, Ben Olsen, memuji penampilan Syamsir Alam yang telah melakoni debut bersama klub berjuluk Black and Red.

"Alam bermain dengan bagus pada laga perdananya bersama tim. Dia berkontribusi atas gol penyeimbang," kata Ben Olsen melalui email yang dikirimkan media officer DC United kepada Republika, Jumat (22/2).

"Dari segi menyerang, dia telah mempunyai modal untuk bermain di Major League Soccer (MLS). Tapi dia juga harus meningkatkan lagi kecepatan dan kemampuan bertahan dan kecepatannya," tutur Olsen.

CACIAN MENJADI MOTIVASI

Langkah Syamsir Alam ke DC United tak sepenuhnya mendapat apresiasi dari masyarakat Indonesia. Tak sedikit yang mencibirnya dengan mengatakan bahwa Alam hanyalah pemain "titipan".

Syamsir Alam mengakui banyaknya kritikan yang dilayangkan kepadanya setelah resmi direkrut klub DC United. Usai DC United resmi mengumumkan perekrutan Syamsir pada Jumat (25/1), beragam komentar berdatangan dari masyarakat Indonesia melalui jejaring sosial twitter.

"Syamsir pemain dengan skill pas-pasan aja belagu," tulis salah satu akun kepada akun resmi Syamsir, @Syamsiralam belum lama ini.

Syamsir mengatakan, semua orang bebas mengemukakan pendapatnya masing-masing. "Kritikan itu justru menambah motivasi saya untuk melakukan yang lebih baik lagi. Tapi sebetulnya, dalam hatinya mereka juga mendukung saya," tambah Alam.

Syamsir menegaskan, perekrutan dirinya oleh DC United murni karena permintaan klub berjuluk Black and Red. Bahkan, tim pemantau bakat DC United menyambanginya langsung pada awal Januari untuk melakukan penilaian saat berlaga bersama klub-nya CS Vise.

"Perwakilan DC United menilai saya secara langsung selama kurang lebih lima hari di Belgia, dan mereka menyatakan tertarik merekrut saya," ucapnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement