Selasa 26 Feb 2013 18:33 WIB

PKB: Jangan Monopoli Sertifikasi Halal

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Dewi Mardiani
Marwan Jafar (kanan)
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Marwan Jafar (kanan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (FPKB) DPR meminta pemerintah untuk tidak memonopoli sertifikasi halal. Sertifikasi halal perlu juga dilakukan lembaga lain, sehingga tidak hanya diurus pemerintah.

"Ini penting agar pengusaha kecil juga mendapatkan sertifikasi halal," jelas Ketua Fraksi PKB, Marwan Ja'far, di Jakarta, Selasa (26/2). Ormas seperti PBNU, menurutnya, mampu melakukan sertifikasi halal terhadap sebuah produk pangan. Menurutnya, PBNU memiliki kualitas SDM yang mumpuni, sehingga tidak diragukan untuk memberikan jaminan halal.

Keterlibatan Ormas dalam pemberian sertifikasi halal, menurutnya, akan semakin menguatkan peran masyarakat sipil dalam bernegara dan bermasyarakat. Mereka akan mampu menjangkau akar rumput yang mungkin luput dari pantauan negara. "Ini penting," jelas Marwan.

Presiden Direktur Badan Halal Nahdhatul Ulama, Prof Maksum Mahfudh, menyatakan ada saja ancaman bagi bisnis pengusaha kecil. Pengusaha bakso misalkan, gara-gara dihembuskan isu dibuat dari babi, akhirnya mereka gulung tikar. "Padahal itu belum tentu," papar Maksum.

Di sinilah menurutnya lembaga badan halal Ormas seperti PBNU berperan. "Mereka akan kita bela untuk mendapatkan jaminan halal," imbuhnya. Kalau mereka tidak mendapat jaminan maka sama saja negara mengabaikan eksistensi mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement