REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta memperkirakan, badai Rusty masih akan berlangsung selama beberapa hari ke depan.
Meskipun pusat badai tersebut berada jauh di utara benua Australia, namun dampaknya terasa hingga selatan pulau Jawa.
Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Yogyakarta, Toni Agus Wijaya mengatakan, bahaya paling ekstrem dirasakan akhir pekan lalu, dimana kecepatan angin mencapai 60 kilometer per jam dengan curah hujan 50 milimeter. Peristiwa ini bahkan mengakibatkan kerusakan sejumlah bangunan di berbagai wilayah DIY.
“Namun, badai Rusty saat ini, sudah mulai berkurang secara bertahap," kata Toni, Selasa (26/2).
Dia memperkirakan, pada Jumat (1/3), kondisi cuaca DIY akan kembali normal. Meskipun berangsur membaik, dia mengimbau, masyarakat tetap harus waspada, khususnya para nelayan.
Sebab, menurut informasi yang dia himpun, tinggi gelombang laut saat ini lebih dari lima meter dengan kecepatan angin 50 kilometer per jam.
"Kondisi ini diperkirakan berlangsung sampai awal Maret," ujarnya.
Khusus potensi angin kencang, menurut BMKG, akan terjadi hingga April. Meski jangkanya panjang, musim hujan kali ini dipandang normal.
Meski demikian, gangguan cuaca belakangan ini yang berdampak signifikan, seperti yang terjadi pada awal Januari, dan pertengahan Februari lalu.