REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Wali Kota Pekanbaru, Firdaus, mengajak semua pengurus sekolah menggiatkan program pengelolaan sampah. Itu seperti SDN 88 yang berhasil meraup keuntungan Rp 31 juta dari mengelola sampah.
"Uang Rp 31 juta diperoleh dari pengolahan sampah oleh guru dan murid SDN 88. Sampah dibawa dari rumah masing-masing murid, kemudian di sekolah dipisah, ditimbang dan dijual ke penampung yakni Yayasan Komunal Riau," kata Firdaus di sela-sela peresmian bank sampah sekolah di SDN 88, Pekanbaru, Kamis.
Selain meresmikan bank sampah, Wali Kota Firdaus juga meninjau produksi dari bahan-bahan daur ulang seperti kotak tisu dan tas. Bahan-bahan daur ulang seperti bungkus mie instan, sabun cuci, pipet, sandal dan barang bekas lainnya diolah menjadi barang bernilai ekonomi.
Firdaus mengatakan SDN 88 juga telah berhasil memperoleh pendapatan dari pengolahan sampah menjadi kompos.
''SDN 88 bisa menjadi motivator untuk mendorong sekolah lainnya dalam membuat bank sampah,'' katanya. ''Kini sudah tercatat sebanyak 33 sekolah yang memiliki bank sampah.''