Kamis 28 Feb 2013 23:59 WIB

PBNU Bantah Ikut Tuntut Pembubaran Densus 88

Densus 88 Polri
Foto: AP
Densus 88 Polri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membantah ikut serta dalam aksi meminta pembubaran Detasemen Khusus 88 Antiteror yang dilakukan sejumlah ormas Islam di Mabes Polri, Kamis (28/2) pagi.

Ketua PBNU Iqbal Sullam yang namanya tercantum dalam pemberitaan sejumlah media ikut dalam aksi tersebut, menyampaikan bantahan di Jakarta, Kamis malam.

"Pagi tadi saya ada di UI. Saya ikut diskusi tentang tragedi Khojaly yang juga dihadiri oleh Ketua Umum PBNU Kiai Said Aqil Siroj dan Pak Marzuki Ali (Ketua DPR RI). Saya hadir di sana dan membacakan doa," katanya.

Iqbal mengaku mendapatkan undangan secara pribadi untuk ikut dalam aksi permintaan pembubaran Densus 88 oleh sejumlah ormas Islam yang disampaikan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin.

Namun, ia tidak mengikuti aksi itu karena ada kegiatan lain, yakni diskusi di Kampus UI Depok. "Saya tegaskan bahwa saya tidak hadir dalam aksi itu," kata Iqbal menegaskan.

Secara pribadi Iqbal berpendapat keberadaan Densus 88 masih dibutuhkan dalam pemberantasan terorisme. "Tapi memang harus dilakukan sejumlah evaluasi dan koreksi," ujarnya.

Sejumlah ormas Islam melakukan aksi di Mabes Polri, Jakarta, Kamis pagi, menggugat pelanggaran HAM berat yang dilakukan Densus 88 dalam pemberantasan terorisme.

"Saya kira MUI sepakat Densus 88 harus dievaluasi, bila perlu dibubarkan tapi diganti dengan sebuah lembaga dengan penegakan baru bersama-sama berantas terorisme karena teroris itu musuh bersama," kata Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin.

Selain Din Syamsudin sebagai pemimpin aksi, kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Syuhada Bakri (DDII), Abdullah Djaedi (Al-Irsyad), Cholil Ridwan (BKSPPI), Sadeli Karim (Mathlaul Anwar), Tgk Zulkarnain (Satkar Ulama), dan Faisal (Persis).

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

(QS. At-Tahrim ayat 8)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement