Ahad 03 Mar 2013 07:41 WIB

BNI Syariah Sambut Kehadiran IDB di Indonesia

Rep: Qammaria Rosanti/ Red: Heri Ruslan
Islamic Development Bank's logo
Foto: en.wikipedia.org
Islamic Development Bank's logo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank BNI Syariah menyambut positif kehadiran kantor perwakilan Islamic Development Bank (IDB) di Indonesia. IDB diharap mampu memainkan perannya dalam membantu kemajuan ekonomi syariah.

"IDB bisa jadi fasilitator dan endorser proyek-proyek infrastruktur bagi investor timur tengah dimana pola investasi dijalankan dengan prinsip syariah," ujar Direktur BNI Syariah, Imam Teguh Saptono, kepada Republika Online, Jumat (1/3) malam.

Kaitannya dengan bank-bank syariah dalam negeri, kata Imam, IDB dapat menjadi bank pelaksana dan pelaksana mandat misalnya dengan pola akad //Mudharabah Muqayaddah//. "BNI Syariah berminat bekerjasama dengan IDB sejauh ada proyek-proyek yang link dengan kapasitas dan kompetensi kami," ucapnya.

Imam menyebut jika dikaitkan dengan status keanggotaan Indonesia dalam Organisasi Kerjasama Islam OKI) serta potensi pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi di kawasan Asia, hadirnya perwakilan IDB justru terlambat.

Seperti diberitakan sebelumnya, IDB mendirikan kantor perwakilan baru atau Country Gateway Office (CGO) sebagai bagian dari peningkatan kerjasama pembiayaan internasional antara pemerintah Indonesia dengan IDB.

Hal tersebut ditandai melalui penandatanganan Host Country Agreement (HCA) antara Menteri Keuangan Agus Martowardojo dan Presiden Grup IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani di Jakarta, Kamis (28/2) lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement