REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Duta Besar Iran untuk Spanyol Morteza Saffari Natanzi menjelaskan, pemuda Iran mampu mengubah Iran menjadi pusat teknologi di dunia meski di tengah sanksi.
Pada satu pertemuan dengan Ketua Parlemen Basque Bakartxo Tejeria di Kota Victoria, Ibu Kota Basque, Saffari menjelaskan, prestasi Iran dalam tiga dasawarsa terakhir di bidang politik, ekonomi dan ilmu pengetahuan.
Menurutnya, sanksi yang dijatuhkan menciptakan kesulitan bagi Iran. Akan tetapi, sanksi tersebut tidak seberapa ketimbang prestasi sangat besar yang diperoleh Iran.
Ia menyatakan, program nuklir Iran sepenuhnya damai dan berada di bawah pengawasan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA). Menurutnya, Iran memiliki kerja sama baik dengan IAEA dan akan terus melanjutkannya.
Negari Persia itu, tuturnya, punya hak untuk memiliki akses ke energi nulir damai dan menyebut propaganda media Barat mengenai masalah tersebut sepenuhnya politis tanpa bukti hukum sama sekali.
Ia menjelaskan, peran parlemen Iran dalam susunan politik negeri itu dan menyampaikan kesiapan Iran untuk memperkuat dan meningkatkan hubungan parlementer dengan Negara Bagian Basque, Spanyol.
Sementara itu Bakartxo Tejeria menyampaikan dukungan bagi perluasan hukuman ekonomi antara Basque dan Iran. Menurutnya, keinginan pejabat Basque untuk mengembangkan hubungan dengan Iran.
Ia juga menyambut baik diperkokohnya hubungan parlementer antara Iran dan Negara Bagian Otonomi Basque. Saffari juga bertemu dengan pemimpin Pemerintah lokal Basque Inigo Urkullu dan sejumlah pejabat politik serta direktur senior perusahaan komersial.