Jumat 15 Mar 2013 05:18 WIB

Ini Dia Wajah Pemerintahan Baru Israel

Benyamin Netanyahu dan Barack Obama
Foto: REUTERS
Benyamin Netanyahu dan Barack Obama

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM---Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang lemah memerlukan hampir enam minggu untuk membentuk pemerintah baru Israel. Bahkan, dia hampir tidak bisa memenuhi batas waktu pada Sabtu. Netanyahu memenangi pemilu nasional pada bulan Januari, tapi partainya, partai sayap kanan Likud kalah dari partai-partai moderat yang sekuler yang mengajukan  tuntutan-tuntutan keras.

Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, partai ultra-Ortodoks tidak ikut dalam  pemerintahan. Analis masalah Israel Gerald Steinberg mengatakan bahwa ini berarti sebuah koalisi dengan agenda yang lebih mengenai masalah domestik, dimulai dengan mengakhiri pengecualian dalam wajib militer dan tunjangan untuk kalangan ultra-Ortodoks.

"Ini akan menangani isu-isu dalam negeri, paling tidak itulah tujuannya, dalam hal distribusi baik beban militer maupun keuangan. Jadi akan lebih mengurus isu-isu dalam negeri,” kata Steinberg seperti dilansir situs voaindonesia.

Tetapi ketika Netanyahu mengumumkan tentang kesepakatan koalisi itu, ia melihat bahwa kawasan Timur Tengah yang lebih luas sedang dalam gejolak. 

Netanyahu mengatakan pemerintah baru harus menanggapi masalah keamanan utama dan tantangan-tantangan politik. Dia tidak merinci, tetapi dalam pernyataan sebelumnya, ia menyebut tantangan-tantangan itu adalah program nuklir Iran yang kontroversial, bahaya senjata kimia Suriah jatuh ke tangan kelompok-kelompok teroris Islam, dan menghidupkan kembali pembicaraan perdamaian dengan Palestina.

Netanyahu mengatakan isu Iran akan menjadi agenda utama ketika Presiden Amerika  Barack Obama  melawat ke Israel minggu depan.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement