REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyerangan Mapolres Ogan Komering Ulu (OKU) menelan satu korban jiwa. Edy, seorang petugas kebersihan (Cleaning Service) yang bekerja di Mapolres OKU menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (16/3) setelah menjalani perawatan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Irjen Suhardi Alius mengatakan, korban sempat disangka telah tewas saat TNI meninggalkan Mapolres di hari tersebut.
"Waktu itu badannya hampir habis terbakar, saat ditolong ternyata masih hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit terkdekat," kata Suhardi di Mabes Polri Jakarta Selatan Sabtu (16/3).
Suhardi berujar, nyawa kakek 72 tahun tewas setelah mendapat perawatan selama sembilan hari di RSUD setempat. Edy wafat karena luka bakar di tubuhnya mencapai 80%.
"Jenazah sudah dibantu penyemayamannya oleh jajaran Polres setempat. Kami turut berduka cita," kata dia.
Sebelumnya, Kamis (7/3) sekitar pukul 10.00 WIB, 95 anggota TNI AD Arteleri Medan (Armed) menyerang Mapolres OKU dengan mengendarai puluhan motor dan tiga truk tentara.
31 anggota Armed diperiksa dan enam orang telah ditetapkan sebagai tersangka.