REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi IX DPR menyambangi kediaman Menteri BUMN, Dahlan Iskan di Capitol Residence kompleks SCBD, Jakarta Selatan pagi tadi. Hal ini dilakukan lantaran Dahlan kerap mangkir memenuhi undangan rapat kerja dengan Komisi IX. "Kami ingin menggunakan hak kami memanggil paksa Dahlan Iskan," kata anggota Komisi IX DPR, Poempida Hidayatoellah kepada wartawan di kediaman Dahlan, Rabu (20/3).
Poempida mengatakan Dahlan sudah tiga kali mangkir dari panggilan DPR tanpa alasan jelas. Padahal Komisi IX ingin mengonfirmasi Dahlan seputar persoalan ketenagakerjaan di lingkungan BUMN. "Kami mendapat aduan dari serikat tenaga kerja BUMN kalau Dahlan bertindak sewenang-wenang," ujarnya.
Upaya Komisi IX menjemput paksa Dahlan ke DPR gagal lantaran ternyata tidak ada di kediamannya. Menurut informasi Dahlan sedang berada di luar kota. "Katanya dia sedang di Makassar dan akan ke Lampung," ujar Poempida kecewa.
Sikap menghindar Dahlan menurut Poempida mencerminkan kekerdilan jiwa Dahlan sebagai pemimpin. Dahlan bukan tipikal negarawan yang berani mempertanggungjawabkan kebijakannya. "Dahlan takut karena dosa dia kepada karyawan PLN banyak," ujarnya.
Politisi partai Golkar ini mengatakan sebagai pejabat negara Dahlan semestinya mematuhi tata laksana penyelenggaraan dengan baik. Menurutnya apa yang selama ini dilakukan Dahlan telah melecehkan DPR sebagai lembaga negara. "Sikap seperti ini jelas merupakan suatu sikap pelecehan terhadap DPR, Para Buruh dan Pekerja," katanya. Selain Poempida, turut serta Ketua Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning (PDI Perjuangan), dan anggota Komisi IX Fraksi PKS, Arif Minardi.