REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Band Indie asal Inggris, Bloc Party kembali membuktikan diri sebagai band dengan konsep bermusik yang kuat.
Band beranggotakan KeleOkereke (vokal, gitar), Russell Lissack (gitar), Gordon Moakes (bas, synth), dan Matt Tong (drum) sukses menghibur penggemarnya di Jakarta, Rabu (20/3) malam.
Bertempat di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, aksi Bloc Party dibuka dengan penampilan band indie Indonesia, The Adams. Band asal Bandung ini berhasil menghangatkan seribuan lebih pasang mata yang memadati lokasi acara.
"Ini pada nyanyi lagu The Adams semua, jangan-jangan entar pas Block Party pada nggak nyanyi lagi. Pada tahu lagunya kan?," canda Arfan sang basis sebelum menutup penampilan.
Usai The Adams turun panggung, sejumlah kru Bloc Party langsung menyiapkan panggung.
Setelah menunggu beberapa lama, pukul 22.03 WIB, Bloc Party naik panggung. Dibuka dengan lighting yang cukup mencolok, keempat personel Bloc Party naik panggung.
"Good Evening Jakarta, we are Block Party from England, How are you? This is our fisrt perform in this beautiful city," ungkap sang vokalis.
'So He Begins To Lie' kemudian melantun. Lagu pembuka ini disajikan Bloc Party dengan memukau. Penataan cahaya yang sederhana namun diatur mengikuti tempo lagu membuat sajian pembuka "Bloc Party" begitu powerful.
Selanjutnya, Bloc Party membawa 'Trojan Horse'.
Sampai lagu kedua, tidak banyak penonton yang menggoyangkan badan. Okeroke kemudian meminta penonton untuk benar-benar menikmati malam itu. "Kami jauh-jauh datang dari Inggris untuk pesta disini, jadi mari berpesta," ujar Oke.
Hal itu terbukti ampuh, sejak intro lagu 'Hunting for Witches' masuk, seisi Tennis Indoor Senayan langsung berubah menjadi tempat pesta. Mereka melompat dan mengacungkan tangan mengikuti irama.
Penonton semakin menggila di lagu 'Positive Tension'. Meski harus berdesak-desakan di kelas festival, mereka tetap berjingkrak, menangkap energi yang dikeluarkan para personel Bloc Party.
Selanjutnya Bloc Party menurunkan tempo dengan lagu 'Real Talk', 'Waiting for the 7.18', 'Song for Clay (Disappear Here)' dan 'Banquet'.
Bloc Party kemudian kembali "tancap gas" dengan 'Coliseum'.
Bloc Party sendiri merupakan salah satu band indie yang mampu menembus pasar dunia dan musiknya diterima dengan baik. Mereka memiliki musikalitas yang tinggi. Mereka juga memiliki aksi panggung yang begitu powerfull. Semua itu tergambar dalam penampilan mereka tadi malam.
Selanjutnya, Bloc Party memainkan 'Day Four', 'One More Chance', 'Octopus' dan 'We Are Not Good People'.
Setelah lagu itu, Bloc Party turun panggung. Penonton kemudian berteriak dan mengharapkan Encore.
Tak berapa lama, Okeroke memimpin kembali rekan-rekannya naik panggung. "This is round 2," ujar Okeroke.
Empat lagu berikutnya, 'Kreuzberg', 'Ares', 'This Modern Love' dan 'Flux' melantun. "Ini benar-benar lagu terakhir kita, terima kasih Jakarta," pamit Okeroke dari atas panggung.
Namun penonton yang belum puas kembali berteriak "We Want More". Penonton berharap Bloc Party akan naik panggung untuk ketiga kalinya.
Tak lama kemudian, ketika ada beberapa orang yang mulai meninggalkan lokasi acara, Bloc Party memenuhi permintaan penggemar. Mereka kembali naik panggung untuk ketiga kalinya malam itu.
Encore kedua disajikan Bloc Party dengan tiga lagu, yakni 'Sunday', 'Like Eating Glass' dan 'Helicopter'. Kali ini pertunjukan Bloc Party benar-benar usai. penonton pun terpuaskan.
Secara keseluruhan, suguhan Bloc Party tadi malam begitu powerfull. Meski masing-masing personel tidak menunjukkan emosi berlebih (permainan mereka cenderung santai), namun musik yang mereka sajikan sangat "nendang". Sound yang keluar sangat prima dan nyaman di telinga.
Ditambah lagi permainan cahaya yang sangat pas. Penempatan dan pengaturan lampu yang disesuaikan dengan beat lagu "membungkus" aksi panggung Bloc Party sangat indah.