Kamis 21 Mar 2013 12:42 WIB

Urai Kemacetan, DK DKI Uji Coba 'Contra Flow'

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Karta Raharja Ucu
Jakarta macet total
Foto: ANTARA/Dhoni Setiawan
Jakarta macet total

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dewan Kemacetan DKI Jakarta akan melakukan upaya untuk mengurai kemacetan di Ibu Kota. Salah satunya adalah uji coba Contra Flow.

Wadirlantas Polda DKI Jakarta, AKBP Sambodo Purnomo mengatakan uji coba Contra Flow untuk mengantisipasi kemacetan melalui pengaturan titik-titik persimpangan. "Kami akan menempatkan yellow box di titik-titik yang rawan persinggungan," ujarnya di Balai Kota, Jl Merdeka Selatan, Jakarta, Kamis (21/3).

Tidak hanya itu, polisi juga harus berjaga di titik-titik yang biasa dijadikan parkir liar. "Kalau aparat datang siang pasti tidak efektif karena semua kendaraan sudah parkir, seharusnya satu kendaraan datang langsung diusir," ujarnya.

Setelah dianalisis ahli dari Trisakti, ditemukan 70 titik kemacetan di Jakarta. Nantinya Kepolisian akan memilih titik yang menjadi prioritas untuk ditangani. Sehingga dalam waktu satu hingga dua bulan hasilnya akan dirasakan masyarakat.

Sambodo menjelaskan penyebab kemacetan di antaranya persinggungan, rekayasa jalan yang tidak benar, papan reklame, pasar tumpah dan parkir liar.

Pihaknya menargetkan dalam waktu satu bulan skema tersebut dapat mengatasi kemacetan di 70 titik. Setelah itu akan dilanjutkan upaya untuk mengurai 30 titik dengan hal yang sama.

Uji coba Contra Flow dari Grogol ke Slipi akan dilakukan Senin (25/3) mendatang. "Kendaraan yang melalui Taman Anggrek nantinya harus keluar RS Dharmais," ujarnya.

Sedangkan Contra Flow lainnya akan diuji coba pada 1 April mendatang dengan menggandeng PT CMNP. Contra Flow akan dilakukan di dalam tol dari arah Cawang ke arah Rawamangun.

Sedangkan titik-titik bottleneck nantinya diupayakan dengan pelebaran jalan. Sehingga pihaknya harus membebaskan lahan untuk melakukannya. Sebagian besar tanah negara yang dibebaskan. Sehingga akan lebih mudah untuk menambah kapasitas jalan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement