Sabtu 23 Mar 2013 15:28 WIB

Seorang Nenek Selamat dari Terkaman Buaya

Buaya
Foto: www.animalcorner.co.uk
Buaya

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA--Seorang nenek di Desa Sangkima Lama, Kabuaten Kutai Timur, Kalimatan Timur, selamat meski kepalanya luka parah akibat diterkam moncong buaya sungai.

Kepala Desa Sangkima Lama, Murdoko, dihubungi dari Samarinda, Sabtu membenarkan, nenek bernama Sapia (80) warga Dusun I RT. 03 itu diterkam buaya saat berada di Sungai Sangkima pada Jumat (22/3) kira-kira pukul 12.00 Wita.

"Beruntung, nenek itu berhasil meloloskan diri, namun mengalami luka parah di bagian kepala sehingga dia langsung dilarikan ke rumah sakit milik Pertamina, tak jauh dari Desa Sangkima Lama," ungkap Murdoko.

Salah seorang staf Desa Sangkima Lama yang sempat membawa Sapia ke rumah sakit, Rahman mengatakan, korban saat itu tengah buang air besar di sungai, tiba-tiba diterkam buaya.

"Usai buang air besar, Sapia kemudian pergi ke pinggir sungai untuk membersihkan diri. Namun tiba-tiba seekor buaya menerkam kepalanya lalu korban terempas ke sebuah kayu hingga akhirnya gigitan buaya itu terlepas," kata Rahman.

Dalam keadaan terluka parah di bagian kepala, Sapia kata Rahman masih sempat merayap hingga di rumahnya kemudian ditolong warga dan segera dilarikan ke rumah sakit.

"Luka sobek akibat gigitan buaya di kepala Sapia cukup parah sehingga harus mendapat 11 jahitan. Bagian wajahnya juga membengkak, kemungkinan akibat terbentur saat dihempaskan oleh buaya tersebut," ungkap Rahman.

Kasus buaya menerkam manusia di Sungai Sangkima lanjut Rahman sudah tujuh kali terjadi, empat warga diantaranya tewas.

"Sudah empat orang warga yang tewas akibat diterkam buaya di Sungai Sangkima Lama. Tiga orang lainnya, berhasil selama namun warga yang selamat umumnya menderita luka-luka tetapi terparah yang dialami nenek Sapia," kata Rahman.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement