REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keterlibatan kaum muda dalam proses regenerasi kepemimpinan nasional perlu lebih ditingkatkan. Sejauh ini dari sejumlah nama calon presiden (capres) yang akan bersaing pada Pemilu 2014 dianggap masih belum memiliki komitmen bagi berjalannya regenerasi politik anak muda.
"Mayoritas capres yang muncul ke permukaan sekarang ini masih belum jelas komitmennya terhadap masa depan politik anak muda Indonesia,'' kata Bambang Heryanto, Ketua Forum Keluarga Besar (FKB) Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar ( KAPPI) 66 dalam siaran pers yang diterima Republika di Jakarta, Sabtu (23/3).
Untuk memimpin negeri ini, Bambang meminta agar para capres tersebut harus memiliki blue print membangun masa depan Indonesia yang jelas. Ia pun menantang agar semua capres yang akan maju pada Pemilu 2014 berani melakukan kontrak politik.
"Misalnya saja untuk memberi porsi minimal 50 persen di kabinetnya diisi oleh anak muda berusia antara 25-45 tahun," ujarnya.
Bambang mengatakan sekarang ini pemimpin bangsa telah terlahir dari sistem politik yang transaksional. Akibatnya, kata dia, sangat sulit untuk mencari pemimpin yang benar-benar berpihak pada rakyat.
"Oleh karena itu, kita butuh pemimpin yang berani bertindak out of box, tegas dan berpihak pada masa depan Indonesia yang lebih lebih baik dan berkualitas," katanya.