Senin 25 Mar 2013 18:55 WIB

Pemimpin Oposisi Suriah Mundur

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Dewi Mardiani
Pemimpin koalisi oposisi nasional Suriah, Mouaz al-Khatib.
Foto: muslimperspectives.com
Pemimpin koalisi oposisi nasional Suriah, Mouaz al-Khatib.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT  -- Pemimpin koalisi oposisi nasional Suriah (SNC) Mouaz al-Khatib menyatakan mundur dari jabatannya, Ahad (24/3). ’’Saya menepati janji saya hari ini dan mengumumkan pengunduran diri saya dari SNC sehingga saya bisa bekerja dengan kebebasan yang tidak ada di dalam lembaga resmi,’’ katanya di Facebook, Ahad (24/3).

Dalam pernyataan itu, dia menjelaskan bahwa dia mundur jika ‘garis merah’ telah terlewati. Al-Khatib juga mengaku dia mengundurkan diri karena frustrasi dengan kurangnya dukungan internasional dan kendala di dalam SNC itu sendiri. Dia menyalahkan kekuatan-kekuatan dunia yang tidak menawarkan dukungan terhadap permintaan oposisi Suriah.

Al-Khatib mengeluhkan pihak internasional dan regional yang mencoba untuk mendorong SNC bernegosiasi dengan rezim presiden Suriah Bashar al-Assad, padahal sebagian besar anggota menolak. ’’Semua yang telah terjadi pada orang-orang Suriah, mulai kehancuran infrastruktur, ditangkapnya puluhan ribu, ratusan ribu mengungsi, hingga tragedi lainnya tidak cukup dunia internasional untuk memutuskan supaya rakyat Suriah memungkinkan untuk membela diri,’’ ujarnya.

Pengunduran diri al-Khatib mengejutkan anggota Koalisi. Beberapa anggota mengatakan hal itu menjadi cermin masalah yang juga menyebabkan lima anggota lainnya untuk mengundurkan diri pada pekan lalu. Tidak hanya itu kepala militer koalisi, Jenderal Salim Idris, mengatakan, kelompoknya menolak untuk mengakui perdana menteri oposisi yang baru, Ghassan Hitto karena dia tidak memiliki dukungan luas di kalangan oposisi.

Seorang asisten oposisi Suriah, Idris Louay Almokdad, mengatakan banyak tokoh-tokoh oposisi Suriah yang menentang dipilihnya Hitto sebagai perdana menteri. Saat itu Hitto tidak mendapat dukungan penuh dari anggota koalisi oposisi yang berjumlah 63 anggota. Dia hanya memperoleh 35 suara. Tapi anggota koalisi oposisi Suriah di Kairo, Rima Fleihan, membenarkan bahwa terjadi masalah internal di tubuh koalisi.

sumber : AP
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement