Rabu 27 Mar 2013 02:53 WIB

Harga Cabai Rawit Merah Kian 'Pedas'

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Karta Raharja Ucu
  Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3).   (Republika/Aditya Pradana Putra)
Pedagang mengemasi cabai-cabai yang dibeli pelanggannya di Pasar Senen, Jakarta, Rabu (13/3). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, FATMAWATI -- Harga cabai rawit merah kian pedas. Terasa pedas bagi sebagian warga dengan terus naiknya harga cabai rawit merah khususnya masyarakat Jakarta Selatan.

Pantauan ROL, Selasa (26/3), harga cabe rawit merah di Pasar Mede Jakarta Selatan masih tinggi. Harga cabai rawit merah di pasar yang terletak di Jalan Fatmawati ini mencapai Rp 50 ribu per kilogramnya.

Ngarti, penjual sayuran di Pasar Mede mengakui harga cabai rawit merah belum stabil. Ia mengatakan, memang benar harga beberapa hari lalu sempat turun, namun sejak Ahad (24/3) harga beli dari pemasok Pasar Induk Kramat Jati terus naik.

"Harganya tidak menentu. Tiga hari ini harga beli dari pemasok untuk cabe rawit merah Rp 45 ribu per kilogramnya," kata wanita berambut sepundak ini.

Dikatakan Ngarti, harga yang tidak menentu ini sontak membuat beberapa pembeli terkejut. "Para pelanggan selalu komplain dengan harga yang hampir tiap hari selalu naik," ujar Ngarti yang mengaku bingung dengan kondisi harga yang tak menentu ini.

Karenanya, Ngarti terpaksa mematok harga jual cabai rawit merah Rp 50 ribu per kilogramnya. Diakui Ngarti, sejauh ini minat pembeli masih tinggi terhadap si imut nan pedas ini. Menurut pemasok, kata Ngarti, harga tinggi ini karena langkanya cabai rawit merah.

Sama halnya dengan harga bawang merah. Bawang merah yang sebelumnya telah turun harga kini kembali naik. Saat ini di lapak Ngarti bawang merah di bandrol Rp 60 ribu per kilogramnya. Hal ini di akui telah terjadi sejak dua hari yang lalu.

Pemasok bawang merah, Pasar Induk Kramat Djati menjual bawang merah dengan harga Rp 55 ribu per kilogramnya. "Pemasok selalu berkata barang langka lalu menaikkan harga. Saya selaku penjual sayuran tak dapat berbuat banyak," kata Ngarti.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement