REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Munculnya wacana pencalonan Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Ketua Umum DPP Partai Demokrat dinilai cermin dari rendahnya kepercayaan di tubuh partai tersebut.
Sosiolog Universitas Nasional Nia Elvina menilai kasus politik tersebut dalam perspektif sosiologis. Menurutnya, rendahnya kepercayaan diantara kader akan berpengaruh terhadap aura politik yang berkembang massif dan mengarah kepada politik konspirasi.
"Ini juga merupakan salah satu ciri suatu partai yang akan mengalami keruntuhan," katanya di Jakarta, Rabu (27/3). Selain itu, masyarakat akan mengenang SBY lebih mengutamakan partai ketimbang lebih memperhatikan masalah kemiskinan yang masih mendera kehidupan rakyat.
Dia menjelaskan, utang atau janji kepada rakyat ketika kampanye dulu belum banyak terwujud. Terutama program-program yang sangat mendasar bagi kemajuan bangsa, seperti reformasi agraria.
Sebagai seorang presiden atau pemimpin Indonesia, kata dia, SBY seharusnya konsentrasi penuh untuk kepentingan rakyat dan kemajuan bangsa. Menurutnya, ketika SBY sudah terpilih menjadi presiden pada Pemilu, peran dan statusnya harus fokus kepada rakyat.