Rabu 27 Mar 2013 18:16 WIB

FIFA Minta PSSI Selesaikan Masalah di Ranah Internal

Rep: Umi Lailatul/ Red: Heri Ruslan
Presiden FIFA, Sepp Blatter
Foto: Reuters
Presiden FIFA, Sepp Blatter

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA --  Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo meminta kepada para pengurus PSSI segera menyelesaikan urusan organisasi mereka di ranah internal. 

Pernyataan tersebut dikeluarkan KOI sebagai respons pascaditerimanya surat dari FIFA atas nama Sepp Blater, Sekjen Jerome Valcke, dan Plt. Presiden AFC Zhang Jilong. Menurut Rita, surat itu berisi tentang ucapan selamat dan apresiasi terhadap hasil yang dicapai pada Kongres Luar Biasa (KLB) 17 Maret lalu di Hotel Borobudur, Jakarta.

''Surat tersebut berisi apresiasi FIFA dan AFC dan ucapan selamat atas penyelenggaraan KLB yang berlangsung baik serta menghasilkan putusan yang menggembirakan,'' kata Rita saat ditemui di Kantor KOI, Jakarta, Rabu (27/3).

Seperti diketahui sebelumnya, Federasi Asosiasi Sepakbola Internasional (FIFA) kembali mengirimkan surat terbaru kepada PSSI yang ditunjukkan kepada Wakil Ketua Umum PSSI, Farid Rahman.

Surat tertanggal 22 Maret 2013 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Valcke, tersebut membalas surat yang pernah dikirimkan Farid ke FIFA pada 18 Maret 2013. Dalam surat itu, FIFA mengungkapkan hanya mengakui tiga agenda yang telah dijalankan dalam KLB.

Tiga agenda itu adalah unifikasi liga, menyetujui revisi statuta PSSI yang baru, dan secara resmi mengembalikan empat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI yang pernah dipecat yaitu  La Nyalla Mahmud Mattalitti, RobertRouw, Tony Apriliani, dan Erwin Dwi Budiawan.

Sementara itu, hasil KLB 17 Maret lalu malah menambah agenda lainnya yakni jadwal, waktu, tempat Kongres Biasa, penambahan anggota Exco menjadi 15 orang tidak masuk dalam agenda KLB. Penambahan tiga agenda di luar FIFA inilah yang memancing keenam anggota exco melakukan aksi walk-out KLB hingga akhirnya dikenai skorsing oleh Ketua Umum Djohar Arifin Husin.

Terkait itu, mantan anggota task force tersebut mengaku belum mengetahui sama sekali jika ada masalah lain yang muncul paska KLB. ''Selesaikan secara internal saja. Jangan sedikit-sedikit minta bantuan pemerintah atau FIFA. Lebih baik gunakan waktu untuk pembinaan. Kasihan atlet dan pelatih kita yang sudah berjuang untuk sepakbola nasional,'' ujarnya.

Masalah urusan internal organisasi PSSI itu menjadi semakin panjang ketika keenam Exco yang terkena skorsing masih merasa berhak untuk berkecimpung lebih jauh di dalam urusan PSSI. Keenam Exco tersebut menganggap status skorsing yang diberikan kepada mereka adalah tidak sah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement