Rabu 27 Mar 2013 18:51 WIB

Persela Ditahan Bandung Raya 1-1

Permain Persela Lamongan merayakan gol dalam pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL).
Foto: Antara/Herka Yanis Pangaribowo
Permain Persela Lamongan merayakan gol dalam pertandingan lanjutan Indonesia Super League (ISL).

REPUBLIKA.CO.ID, LAMONGAN -- Tuan rumah Persela Lamongan gagal mendapatkan tambahan tiga angka, setelah ditahan Pelita Bandung Raya dengan skor 1-1 pada kompetisi Indonesia Super League di Stadion Surajaya, Lamongan, Jawa Timur, Rabu petang.

Persela sempat memimpin lebih dulu pada menit ke-43 melalui penyerang asal Argentina Mario Costas yang meneruskan umpan dari Gustavo Lopez.

Gol penyeimbang dari Pelita Bandung Raya (PBR) dicetak pemain bertahan Mijo Dadic pada menit ke-74, setelah terjadi kemelut di depan gawang Choirul Huda.

Tuan rumah sebenarnya memiliki peluang meraih kemenangan, tetapi tendangan dari jarak dekat Samsul Arif masih melebar dari gawang.

Sementara sundulan Zaenal Arifin di detik akhir jelang laga usai juga masih membentur mistar gawang Edi Kurnia.

Karteker Pelatih Persela Didik Ludiyanto mengaku kecewa dengan kegagalan timnya meraih poin penuh, karena kurang maksimalnya penyelesaian akhir.

"Kami minta maaf kepada suporter karena gagal merebut poin penuh. Seluruh pemain sudah tampil maksimal dan menciptakan sejumlah peluang, tapi tidak mampu menambah gol," katanya usai pertandingan.

Dengan tambahan satu poin, posisi "Laskar Joko Tingkir" naik dua tingkat ke peringkat 10 klasemen sementara dengan nilai 14, dari 12 laga yang sudah dimainkan.

Nilai tersebut sama dengan yang dikumpulkan Gresik United dan Persita Tangerang, tetapi Persela lebih baik dalam produktivitas atau selisih gol.

Sementara PBR masih tertahan di peringkat 16 atau zona degradasi dengan mengumpulkan nilai 10, dari 12 pertandingan.

"Sebelumnya saya sudah melihat rekaman pertandingan Persela dan memperkirakan laga hari ini akan sulit. Saya senang anak-anak bisa meraih satu poin," kata Pelatih PBR Daniel Darko.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement