REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yordania pada Rabu menolak tudingan-tudingan bahwa terdapat sinar laser yang diarahkan kepada wajah sejumlah pemain Jepang saat mereka memainkan pertandingan kualifikasi Piala Dunia dengan hasil 1-2 untuk kemenangan negara kerajaan itu, dengan mengatakan bahwa klaim-klaim itu mencari justifikasi atas kekalahan mereka.
"Secara pribadi, saya terkejut dengan tudingan-tudingan itu. Kami tidak mendengar atau memperhatikan apapun mengenai laser," kata Salah Sabra, wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Yordania, kepada AFP. "Para pemain Jepang sendiri tidak mengeluh sepanjang atau setelah pertandingan kemarin."
Presiden Asosiasi Sepak Bola Jepang Kuniya Daini berkata kepada para pewarta bahwa kiper Eiji Kawashima dan gelandang Yasuhito mendapat sorot sinar laser - yang dapat menyebabkan kerusakan mata - tertuju kepada mereka.
"Kami akan mengajukan keluhan," kata Kuniya kepada Kyodo News setelah pertandingan di Stadion Internasional King Abdullah di Amman.
Kekalahan mengejutkan Jepang membuyarkan mimpi mereka untuk menjadi negara pertama yang lolos ke putaran final Piala Dunia 2014 di Brazil.
"Standar-standar keamanan sangat ketat sebelum dan selama pertandingan. Kepolisian menggeledah setiap orang," kata Sabra, menambahkan bahwa 20.000 orang datang ke stadion untuk menyaksikan pertandingan itu.
Endo menegaskan bahwa sinar laser tidak mengganggu dirinya, namun ia berkata bahwa sejumlah pemain harus mengatasi hal itu sepanjang permainan.
"Kami mendapat sorotan sinar laser dari babak pertama, namun saya tidak peduli. Saya tahu sata mendapat sorotan sinar laser ketika saya berusaha mengeksekusi penalti. Itu tidak mempengaruhi permainan saya," kata Endo.