REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Asisten pelatih PSPS Pekanbaru Afrizal saat berada di Jayapura, Sabtu, mengakui selama lima bulan gaji pemain dan pelatih tim PSPS Pekanbaru belum terbayarkan.
Afrizal menjelaskan bahwa lima bulan gaji itu terhitung sejak 1 Desember 2012 hingga Maret 2013. "Untuk soal gaji itu terhitung sejak tanda tangan kontrak pada 1 Desember 2012 hingga bulan ini," katanya.
Ia mengatakan, buntut dari terlambatnya pembayaran hak pemain itu, PSPS Pekanbaru sering menuai kekalahan dan terbukti pada pertandingan Sabtu (30/3) mereka dibantai tuan rumah Persipura Jayapura dengan skor telak, 0-5, setelah hanya bermain dengan 11 pemain yang pas-pasan tanpa adanya pemain pengganti.
"Ada masalah internal, yakni soal gaji. Pemain PSPS Pekanbaru hanya meminta agar manajemen membayar satu bulan gaji dulu dan itu sudah dijanjikan sebelum pertandingan lawan Persela dan Persipura tapi hingga kini belum terjawab," katanya.
Afrizal mengatakan, karena sebulan gaji tidak juga dijawab oleh manajemen PSPS Pekanbaru, sejumlah pemain senior sempat mogok tidak ingin berangkat ke Papua guna melakoni pertandingan lawan Persipura dan Persiwa.
"Hal ini sempat berdampak pada kesiapan pemain. Yang mana kami ke Jayapura hanya dengan pemain seadanya saja dan ada sejumlah pemain yang tidak berangkat," katanya.
Ketika disinggung apakah saat melawan Persiwa Wamena nanti tim tersebut akan diperkuat sejumlah pemain lainya, mengingat saat melawan Persipura juga hanya ada 11 pemain PSPS Pekanbaru tanpa ada pemain cadangan atau pengganti lainya. "M Ilham dipastikan akan bergabung dan menyusul tim saat lawan Persiwa nanti," katanya.
PSPS Pekanbaru saat bermain di Stadion Mandala Jayapura dibantai Pesipura Jayapura dengan lima gol tanpa balas. Dengan hasil ini PSPS Pekanbaru berada diposisi 15 klasemen sementara Liga Super Indonesia dengan 13 poin dari 12 kali bertanding, tiga kali menang, empat kali seri dan lima kali kalah.
sumber : Antara