REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Delegasi International Monetary Fund (IMF) akan datang ke Mesir pada Rabu (3/4). Tujuan mereka datang ke Mesir untuk melakukan pembicaraan dengan pemerintah Mesir terkait pinjaman sebesar 4,8 miliar dolara AS.
Pemerintah Mesir mengatakan pinjaman tersebut akan digunakan untuk mengatasi krisis ekonomi yang tengah melanda negara mereka. Namun juru bicara Mesir, Alaa El Hadidi, membantah bahwa Mesir sedang mengalami krisis dalam pengadaan komoditi impor penting mereka.
Negara Arab yang paling padat penduduknya ini telah meminta pinjaman pada IMF untuk mengurangi ketegangan ekonomi yang terjadi pasca dua tahun pergolakan politik negara tersebut.
Cadangan mata uang asing Mesir telah menurun sehingga mengancam kemampuan negara itu membeli pasokan gandum dan bahan bakar. Kedua komoditi tersebut merupakan barang impor penting mereka.
Hadidi berusaha meredakan kekhawatiran publik atas krisis yang sudah terlihat dari pemadaman listrik dan antrean panjang di pompa bensin. "Pasokan dari gandum dan roti aman," kata Hadidi kepada wartawan.
Dia menambahkan bahwa tahun ini panen gandum diprediksi akan lebih tinggi. Sehingga, Mesir akan lebih banyak menggunakan gandum lokal.