REPUBLIKA.CO.ID, FUKUSHIMA -- Sistem pendingin di pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima Daiichi, Jepang kembali mati. Ini merupakan kali kedua vdalam satu bulan terakhir. Setelah alarm peringatan berbunyi di reaktor nomor tiga, sistem pendingin diketahui mati di salah satu tempat sisa bahan bakar.
Tokyo Electric Power mengatakan matinya sistem pendingin tersebut tidak mengancam bahaya. Bulan lalu, terhentinya aliran listrik membuat sistem pendingin di empat tempat penyimpanan mati. Temperatur air di dalam kolam pendingin di reaktor tiga mencapai 15,1 derajat celcius pada Jumat (5/4), di bawah batas temperatur 65 celcius. Dilaporkan BBC, hal itu mengindikasikan bahan bakar bekas masih stabil dan tidak membahayakan lingkungan. Perusahaan menarget dapat memperbaiki sistem Jumat ini.
Kolam penyimpanan berisi bahan bakar bekas dari reaktor nuklir. Bahan bakar itu dingin dan melindungi dari radiasi. Kolam bahan bakar bekas akan disimpan selama bertahun-tahun.
Matinya listrik bulan lalu melumpuhkan sistem pendingin di empat kolam bahan bakar di reaktor 1,3, dan 4. Namun, pendingin untuk reaktor tidak terpengaruh insiden tersebut. Perusahaan mengatakan tikus merusak kabel listrik dan menyebabkan aliran pendek arus listrik.
Pada 11 Maret 2011, gempa dan tsunami melumpuhkan pembangkit listrik tenaga nuklir. Gelombang tsunami memukul sistem pendingin yang menyebabkan kebocoran tiga reaktor. Puluhan ribu pengungsi pun tidak dapat kembali ke rumah mereka.