Jumat 05 Apr 2013 23:45 WIB

Siaga Perang, Korut Minta Warga Asing Segera Dievakuasi

Rep: Hannan Putra/ Red: Citra Listya Rini
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Pemerintah Korea Utara (Korut) mengimbau warga asing untuk meninggalkan negeri mereka menyusul ketegangan dengan Korea Selatan (Korsel). Imbauan tersebut disampaikan pemerintah Korut kepada kedutaan asing yang berada di Pyongyang untuk segera mengevakuasi warga mereka. 

Juru Bicara Kedutaan Rusia, Denis Samsonov mengatakan akan menindaklanjuti permintaan pemerintah Korut. Jika memang akan terjadi perang, Kedutaan Rusia akan segera mengevakuasi warganya. 

Menurut Samsonov, belum ada tanda-tanda akan terjadi perang di negeri gingseng itu. "Mereka (pemerintah Korea Utara) mengatakan situasi semakin tegang. Kami diminta untuk memulangkan seluruh staf dan karyawan," kata Samsonov, Jumat (5/4). 

Lebih lanjut, ia mengatakan proses evakuasi warga Rusia dari Pyongyang belum bisa dilakukan segera. Mengingat banyaknya jumlah warga Rusia yang akan dievakuasi.

Kementerian Luar Negri (Kemenlu) Korut memperingatkan perang nuklir bisa terjadi kapan saja setelah status siaga perang diumumkan. Tidak hanya di Korea saja, Amerika Serikat (AS) juga tak lepas dari ancaman nuklir mereka.

Militer Korut dikabarkan telah menempatkan dua rudal jarak menengah di timur pantai. Rudal tersebut siap diluncurkan dan siap mendarat ke korea selatan hingga ke Jepang atau pangkalan militer AS di Samudra Pasifik.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement