REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA--Pemkot Surabaya berharap demonstrasi menolak Forum "Asia-Pacific Economic Cooperation" (APEC) tidak mengganggu jalannya pertemuan ekonomi se-Asia Pasifik di koa pahlawan tersebut. Forum APEC dijadwalkan dibuka mulai Ahad (7/4) hingga Ahad (21/4).
Kepala Bagian Kerja Sama Pemkot Surabaya Ifron Hady, Sabtu (6/4), mengatakan sebagian peserta Forum APEC dari berbagai negara saat ini mulai berdatangan di Hotel JW Marriott untuk mengikuti rapat pertama pada Forum (7/4).
"Kami sudah tahu kalau tadi siang (6/4) ada demonstrasi menolak APEC di depan hotel JW Marriott (salah satu tempat penyelenggaraan Forum APEC)," katanya.
Menurut dia, setiap penyelenggaraan APEC pasti diwarnai demonstrasi penolakan. Ifron tidak mempersoalkan adanya demonstrasi yang merupakan bagian dari ekspresi dari sekelompok masyarakat.
"Mereka menyuarakan agar Indonesia keluar dari APEC. Artinya ada penilaian positif dan negatif dari APEC ini," katanya.
Hanya saja, pihaknya berharap agar demonstrasi itu tidak mengganggu jalannya penyelenggaraan APEC. "Kalau bisa, besok pada pertemuan pertama membahas terorisme tidak ada demo lagi," katanya.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pihak keamanan, baik dari Polda Jatim, Polrestabes Surabaya, Satpol PP dan aparat lainnya. "Ini perlu komitmen di antara semua pihak. Bebas berekspresi tapi tidak mengganggu," katanya.
Ifron mengatakan bahwa Kota Surabaya dipilih menjadi tempat penyeleggaraan Forum APEC karena dinilai selama ini tidak ada gangguan keamanan. "Ada kepercayaan dari mereka. Makanya kita harus menjaga kepercayaan itu. Kami yakin pihak keamanan bisa mengatasi adanya gangguan-gangguan itu," katanya.