Ahad 07 Apr 2013 21:39 WIB

H7N9 Adalah Virus Flu Burung Jenis Baru

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Citra Listya Rini
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.
Foto: REUTERS
Para petugas kesehatan dengan seragam pelindung lengkap memusnahkan unggas di pasar Shanghai, setelah ditemukan strain virus H7N9 di Merpati.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar Penyakit Hewan Institut Pertanian Bogor (IPB) Retno mengatakan virus H7N9 yang merebak di Cina adalah jenis virus baru. 

"Memang virus baru karena virus H itu dari satu sampai 19, sedang N dari satu sampai 16," ujar Retno saat dihubungi di Jakarta, Ahad (7/4). 

Namun, ia mengaku belum mengetahui apakah virus tersebut termasuk high patogenic (ganas) atau low patogenic. Hal tersebut menurutnya perlu penelitian lebih lanjut. 

Sejauh ini, Retno mengungkapkan belum mendalami secara detail virus H7N9. Ia berharap virus ini tidak sampai masuk ke Indonesia. Untuk itu, Retno mengimbau pemerintah agar lebih mengetatkan masuknya arus barang impor dari Cina.  

Sebelumnya, pemerintah Cina mengatakan 18 warganya di Cina Timur tertular virus flu burung jenis baru. Enam orang di antaranya meninggal dunia. Keenam orang yang meninggal tercatat di Shanghai dan provinsi Zhejiang.

Kasus terbaru virus H7N9 ditemukan pada dua pasien laki-laki, usia 66 dan 74 tahun Sabtu lalu. Akibat virus ini, pemerintah Cina terpaksa memusnahkan 20 ribu unggas. 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement