REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran membuka fasilitas produksi uranium baru pada Selasa (9/4) di tengah sanksi global atas program nuklir. Fasilitas tersebut mulai beroperasi di dua lokasi pertambangan.
Pertambangan di Kota Saghand di pusat Iran beroperasi 350 meter di bawah tanah dan 120 kilometer di kota Ardakan, provinsi Yazd. Laporan hanya memberi sedikit rincian fasilitas Ardakan. Namun, dapat menghasilkan 60 ton bahan uranium.
Iran yang menambah fasilitas untuk program energi damai menjadi perhatian internasional terutama negara barat dan Israel. Mereka khawatir Iran akan memproduksi bom atom.
"Di masa lalu, kami bergantung pada orang lain untuk penyediaan bahan uranium, tetapi dengan karunia Tuhan, tambang uranium diresmikan satu per satu," ujar Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad dilansir al-Arabiya.
Program nuklir Iran berkembang pesat. Iran memperkaya uranium untuk 3,5 persen dan 20 persen pada fasilitas pengayaan Natanz dan Fordo. Pemurniaan urianium tingkat tinggi dapat digunakan untuk senjata nuklir. Penemuan tambang uranium di Saghand diumumkan dekade terakhir. Tetapi, para ahli di Bara percaya tambang tersebut mengandung deposit mineral yang buruk.