Kamis 11 Apr 2013 23:23 WIB

Habibie: Tuhan Sumber Cinta kepada Pasangan

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: Karta Raharja Ucu
Bj Habibie dengan almarhum istrinya saat masih hidup, Ainun Habibie
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Bj Habibie dengan almarhum istrinya saat masih hidup, Ainun Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tuhan merupakan sumber bibit cinta kepada pasangan, kata Presiden RI ketiga, BJ Habibie.

“Cinta kepada pasangan merupakan cipratan absolut love pemilik  alam semesta, ialah Tuhan YME. Setiap manusia, dititipi bibit cinta, namun tergantung pada mereka sendiri bisa mekar atau tidak,” kata Habibie menerangkan dalam acara Serial I Dialog Demokrasi dan Peradaban Internasional yang diselanggarakan PKS di Bidakara, Jakarta, Kamis (11/4).

Menurut Habibie, setiap manusia harus membuat sinergi positif antara rasio dengan perasaan. Jika setiap manusia mampu membuat sinergi positif, maka nothing impossible di dunia ini.

Sementara kepada jodohnya, ujar Habibie, manusia harus bersinergi positif, antara rasio dan perasaan. “Kalau bersinergi negatif maka akan cerai,” ujarnya.

Sinergi positif, kata Habibie, juga harus dilakukan kepada sesama manusia lainnya supaya di dalam masyarakat diciptakan ketentraman. Selain itu juga harus bersinergi positif terhadap lawannya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement