REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Salaam Fayyad resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Perdana Menteri (PM) Palestina. Surat pengunduran diri Fayyad diserahkannya langsung ke kantor kepresidenan Palestina, Sabtu (13/4) kemarin.
"Fayyad bertemu dengan Abbas di kantor kepresidenan Sabtu 13 April kemarin. Di sana dia menyerahkan surat pengunduran dirinya secara langsung," kata Juru Bicara Kepresidenan Palestina, seperti dikutip AFP, Ahad (14/4).
Pengunduran diri Fayyad diduga karena ketidaksepahaman dirinya dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Ia merasa tak terima dengan sikap pendukung Abbas yang menuduh dirinya adalah penyebab krisis ekonomi Palestina. Ia juga diminta bertanggungjawab atas krisis tersebut.
Lebih lanjut Fayyad mengatakan ia sudah berniat untuk mundur sejak Maret lalu. Konon kabarnya, perseteruannya dengan Abbas sudah meruncing sejak awal bulan lalu. Fayyad dan Abbas memang memiliki perbedaan sudut pandang soal kebijakan ekonomi.
Disebabkan kunjungan Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama ke Palestina, Abbas meminta Fayyad untuk menunda pengunduran dirinya hingga kunjungan tersebut berakhir.
Fayyad ternyata tidak main-main soal pengunduran dirinya. Begitu kunjungan Obama selesai, ia kembali melaksanakan niatnya semula. Walau AS sempat membujuknya untuk akur kembali dengan Abbas.
Fayyad diketahui mempunyai hubungan baik dengan pihak AS. Dalam kunjungan Obama ke Tepi Barat, persoalan ketidaksepahaman kedua pemimpin pemerintah Palestina itupun dibahas. '
AS juga membujuk Abbas untuk akur kembali dengan Fayyad. Namun pendirian keduanya memang sudah tidak bisa disatukan lagi.