Senin 15 Apr 2013 17:08 WIB

Kapolri: Kami Upayakan Dinamika Aceh Tak Berujung Konflik

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Citra Listya Rini
Kapolri Jenderal Timur Pradopo
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Kapolri Jenderal Timur Pradopo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia (Polri) terus mengawasi dinamika yang terjadi di Aceh. Pegawasan ini berkaitan dengan pengibaran bendera yang serupa dengan gambar dari simbol kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

 

Gejolak di wilayah ini memang belakangan cukup meningkat terkait kontroversi bendera Aceh yang dianggap menggambarkan kebangkitan patriotisme GAM. Adapun GAM sendiri merupakan kelompok yang beberapa tahun lalu memerangi negara guna melepaskan diri dari Indonesia.

 

Kapolri Jenderal Timur Pradopo menegaskan jajarannya terus berusaha meredam segela kemungkinan konflik yang terjadi terkait bendera tersebut. Dirinya berujar, kepolisian enggan membiarkan permasalahan bendera ini menjalar menjadi pemecah kententraman dan keamanan warga setempat.

 

Timor mengatakan, bersama dengan TNI dan pemerintah setempat, Polri gencar mengantisipasi adanya perpecahan di wilayah tersebut. “Kami kelola dinamikanya agar tidak terjadi konflik. Terus kami pantau agar situasi di Aceh tetap kondusif,” kata dia di Mabes Polri, Senin (15/4).

 

Timor mengungkapkan keamanan di Aceh belum menunjukan adanya indikasi seperti yang dikhawatirkan. Pengibaran bendera yang identik dengan lambang GAM tersebut dikatakannya belum menunjukan sesuatu yang ganjil terhadap ancaman keutuhan Negara. “Kami terus upayakan langkah-langkah peredaman. Sejauh ini semua masih terpantau baik,” kata dia.

 

Kepala Badan Intelejen dan Keamanan (Kabaintelkam) Polri Komen Suparni Parto menambahkan intelejen memang memfokuskan diri mengawasi daerah Aceh. Pengawasan dilakukan terkait pengibaran bendera Aceh di sana tidak terlalu tepat. Dia berujar, sudah tugas intelejen mengawasi seluruh pergerakan guna menjaga keamanan di dalam negeri.

 

“Ya memang Aceh adi prioritas juga. Karena potensi (konflik) yang ada di sana. Tapi soal pengibaran bendera lebih baik dibicarakan saja dengan dialog kekeluargaan agar tidak berbuah perpecahan,” ujar Suparni yang sebelumnya menjabat sebagai wakabaintelkam ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement