REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Priyo Budi Santoso berpendapat, Presiden SBY pasti sudah memperhitungkan kemungkinan dan dampak dari membuka akun Twitter.
Sebab, akun tersebut bisa diakses langsung masyarakat yang menjadi follower-nya. "Pak SBY juga mungkin sudah menghitung-hitung soal kemungkinan akan di-bully oleh pemilik akun Twitter yang suka marah-marah," kata Priyo di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Senin (15/4).
Politikus Partai Golkar itu mengaku cukup hapal dengan gaya bahasa Presiden SBY. Jika komentar di Twitter tersebut ditulis langsung Presiden SBY, ia akan terus menjadi follower-nya. Tapi, jika ditulis stafnya dia akan berhenti jadi follower-nya.
"Dari komentar-komentar tersebut akan ketahuan apakah tweet dari Pak SBY atau tidak, dari gaya bahasanya. Kalau tweet dari staf Pak SBY ngapain terus-terusan jadi follower-nya," ujar Priyo mengakhiri.