REPUBLIKA.CO.ID, BOSTON -- Korban ledakan bom lomba maraton Boston terkulai di sembilan rumah sakit di Boston. Di ruang gawat darurat, para dokter dipaksa untuk melakukan amputasi layaknya menangani korban cedera akibat pertempuran.
Sekitar pukul 23.00, waktu setempat, terdapat 144 korban yang dilaporkan masuk rumah sakit dengan luka-luka akibat ledakan. CNN melaporkan, pemandangan di beberapa rumah sakit terlihat korban dibawa dengan alat bantu, dan beberapa orang lain tampak di kursi roda dengan darah yang menutupi wajah dan kakinya.
Sementara, tim dokter harus mengeluarkan serpihan ledakan dari tubuh para pasien. Tim medis juga melakukan sepuluh operasi amputasi dan merawat cedera di kaki.
"Diantara 28 orang yang dibawa ke Rumah Sakit Perempuan Brigham, kebanyakan korban menderita luka di tulang dan jaringan," ujar juru bicara Rumah Sakit Tom Langford. Seorang bocah tiga tahun dipindahkan ke Rumah Sakit Anak Boston untuk perawatan lebih lanjut.