Selasa 16 Apr 2013 19:04 WIB

Presiden Harap WNI Berhati-hati Pasca-Bom Boston

Salah satu korban dalam insiden ledakan bom pada Maraton Boston 2013, Senin (15/4/2013) dievakuasi oleh polisi dan petugas medis.
Foto: AP PHOTO
Salah satu korban dalam insiden ledakan bom pada Maraton Boston 2013, Senin (15/4/2013) dievakuasi oleh polisi dan petugas medis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap warga negara Indonesia (WNI) di Amerika Serikat meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaannya pascaperistiwa pengeboman di Boston. 

"Ini tentu menjadi perhatian kita bersama. Harapan bapak Preisden agar warga negara Indonesia di manapun termasuk di AS meningkatkan kehati-hatian dan kewaspadaaan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (16/4).

Ia juga menyatakan Presiden Yudhoyono menyampaikan rasa prihatin terhadap keluarga para korban peristiwa pemboman tersebut. Menurut dia, Presiden Yudhoyono memantau perkembangan persitiwa itu dan terus mendapatkan laporan dari Duta Besar Indonesia di AS Dino Patti Djalal serta konsulat jenderal yang ada di negara tersebut.

Sementara itu, hingga saat ini belum ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban teror bom di Boston Marathon, AS.

Dua ledakan keras terjadi di acara Boston Marathon, Senin. Ledakan itu menewaskan tiga orang dan lebih dari 100 orang luka-luka. Ledakan tersebut menimbulkan kepanikan. Sampai sejauh ini belum diketahui siapa yang bertanggung jawab terhadap aksi tersebut.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement