REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA---Indonesia memiliki komitmen untuk memberikan pelatihan kepada 1.000 warga Palestina dalam waktu lima tahun guna mempersiapkan mereka menjadi sebuah negara.
"Dengan Palestina sudah dilakukan di Amman pada 12-15 April kemarin, ada 20 peserta yang ikut tujuh di antaranya datang ke sini sebagai rangkaian 'field trip' mengenai microfinance, melihat bagaimana kita memberdayakan ekonomi kecil," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri AM Fachir. "Untuk yang microfinance kami bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI)," kata dia menambahkan.
Indonesia sendiri berbagi pengalaman dengan sesama negara berkembang lewat Forum Kerja Sama Selatan-Selatan dan Tiga Pihak (SSTC) yang di antaranya diikuti perwakilan dari Palestina dan Afghanistan.
"Ini bagian dari kerja sama selatan-selatan dan tiga pihak kami, yang ditujukan untuk berbagi pengalaman dengan negara-negara berkembang. Tentu saja yang kami bagikan dalam bidang-bidang yang dinilai memiliki keunggulan," kata Fachir.
Selain Palestina, Indonesia rencananya memberikan pelatihan kemitraan untuk sejumlah perwakilan dari Afghanistan berkenaan dengan peningkatan kemampuan infrastruktur. "Sejumlah delegasi kami pernah ke sana sekarang mereka datang ke sini, untuk melihat bagaimana kita meningkatkan kemampuan di bidang infrastruktur," kata dia.