Jumat 19 Apr 2013 15:52 WIB

Satu Tersangka Baku Tembak Watertown, Boston, Tewas

Dua orang tersangka yang diduga terkait dengan kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) waktu setempat.   (Reuters/FBI)
Dua orang tersangka yang diduga terkait dengan kasus pemboman di Boston, Senin (15/4) waktu setempat. (Reuters/FBI)

REPUBLIKA.CO.ID, Kepolisian Massachusetts melepaskan potongan gambar video CCTV menampakkan dua orang yang diduga pelaku pengeboman Boston.

Menurut Komisioner Kepolisian Boston, Edward Davies, yang berbicara dalam konferensi pers, seperti dilansir Guardian, Jumat (19/4), polisi mengejar dua tersangka yang terlibat baku tembak di kawasan kampus Massachusetts Institute of Technology (MIT).

Dalam insiden tersebut dua polisi tertembak, satu meninggal dan satu lagi dalam kondisi kritis. Dua pelaku kemudian melarikan diri dengan membajak sebuah mobil Mercedez SUV warna hitam

Saat melakukan pengejaran, polisi melihat mobil tersangka di kawasan Watertown, bagian barat Boston. Tersangka sempat melakukan perlawanan dengan melemparkan beberapa bahan peledak dari mobil ke arah polisi

Saat pengejaran itu, polisi  melumpuhkan dan menembak mati satu pelaku

Sementara satu tersangka--yang di dalam foto mengenakan topi putih--masih dalam pengejaran. "Ia berkulit terang atau pria kaukasia dengan rambut keriting coklat panjang," ujarnya.

Polisi juga menyarankan warga untuk tetap berada di rumah dan menelpon petugas di nomor 911 bila menemukan hal-hal mencurigakan. "Tersangka harus diwaspadai karena berbahaya dan bersenjata."

Sejauh ini polisi menolak memberi keterangan detail mengenai nama dan identitas tersangka yang tertembak. "Kami meyakini ini adalah aksi teroris, orang ini memang bermaksud membunuh orang. Maka kami harus menahannya."

"Ada dua polisi, satu terbunuh dan satu terluka parah malam ini. Ini tragedi mengerikan. Kami tidak ingin membuat situasi  Kami ingin sangat hati-hati menangani ini.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement