REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua anggota girlband Sistar, Hyorin dan Soyu melanjutkan perjalanan sosial mereka ke Liberia. Mereka menjadi relawan selama delapan hari tujuh malam sejak 31 Maret lalu. Keduanya bergabung bersama dalam 'SBS Hope TV' dan Miral Welfare Foundation.
Hyorin dan Soyu menceritakan, mereka berkesempatan mengunjungi sebuah desa tambang kerikil di Monrovia, ibu kota Liberia. Para penduduk desa membakar ban sepanjang hari untuk menggemburkan tanah demi memecahkan batu.
Di desa tambang itu, Hyorin dan Soyu sangat terkejut mendapati anak-anak harus bekerja sepanjang hari dan tak bisa berangkat ke sekolah. Itu semua mereka lakukan demi mendapatkan uang tak kurang dari satu dolar AS per hari dari mengumpulkan kerikil.
Hyorin dan Soyu mengunjungi sebuah keluarga khusus yang hidup hanya dengan makan sekali sehari. Keduanya kemudian membantu keluarga ini mengumpulkan dan mengangkut batu kerikil. Tak lupa, mereka juga memikulnya dengan berat 20-40 kilogram.
"Tempat ini berbahaya bagi anak-anak untuk ditinggali. Mereka sulit bernapas karena asap ban bekas yang harus mereka hirup setiap hari. Aku ingin membantu mereka menikmati masa kecilnya," ujar Soyu, dikutip dari Soompi, Jumat (19/4).
Anak-anak yang masih di bawah umur ini bertahan bekerja hanya dengan makan sekali sehari, sementara orang tuanya harus mengonsumsi obat penghilang rasa sakit setiap hari agar tetap bisa bekerja.