REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris DPD Demokrat DKI Jakarta, Irfan Gani dicopot dari jabatannya. Irfan merupakan salah seorang kader Demokrat yang dikenal sebagai loyalis mantan ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum.
"Cuma saya yang diganti, kemarin Sabtu (20/4) pukul 16.00 WIB. Tapi saya baru terima SMS dari ketua DPD, belum lihat surat keputusannya," kata Irfan kepada Republika, Ahad (21/4).
Dalam pesan pendek yang dikirimkan Ketua DPD Demokrat DKI, Nachrowi Ramli, menurut Irfan tidak dijelaskan alasan pencopotannya. Namun, Irfan menduga dicoretnya dirinya dari kepengurusan pasti tidak terlepas dari kedekatannya dengan Anas.
"Karena saya loyalis Anas kali ya? Saya juga bingung," ungkapnya.
Irfan Gani dikenal vokal saat menyatakan menolak meneken pakta integritas yang diberikan Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu SBY mengumumkan mengambil alih Partai Demokrat ketika Anas masih menjabat sebagai ketum. Dengan alasan, agar Anas berkosentrasi pada masalah hukumnya di KPK. Meski waktu itu KPK belum mengumumkan status Anas.
Sebelumnya, isu resturkturisasi pada kepengurusan Partai Demokrat di setiap tingkatan memang mengencang. Apalagi, sejak Anas mundur dari jabatannya sebagai ketum. Dan digantikan SBY berdasarkan hasil keputusan Kongres Luar Biasa (KLB) di Bali bulan lalu. Dikabarkan SBY akan melakukan bersih-bersih dalam tubuh partai berlambang bintang mercy tersebut.
Restrukturisasi jelas dilakukan pada kepengurusan DPP Demokrat. Karena adanya pergeseran jabatan beberapa pengurus. Daftar kepengurusan yang baru akan diumumkan di kantor DPP Demokrat siang ini.