REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komite Aksi Perempuan memperingati Hari Kartini dengan orasi perlawanan terhadap diskriminasi perempuan. Remaja, perempuan dewasa hingga laki-laki ikut berorasi menyuarakan hak perempuan.
Kordinator Lapangan Aksi Devi Fitriyana mengatakan perempuan sering mengalami kejahatan seksual dalam berbagai bentuk. Ruang publik telah menjadi arena tindak kekerasan seksual.
" Angkutan umum, pasar, sekolah marak terjadi pemerkosaan maupun pencabulan," ujarnya di Bundaran HI, Ahad (21/4). Perempuan saat ini menjadi tidak memiliki tempat atau ruang yang aman dan bebas dari tindakan seksual.
Mereka yang melakukan kejahatan seksual dapat muncul dalam bentuk apapun. Mereka dapat muncul sebagai dukun cabul, guru cabul, politikus cabul, pemimpin cabul dan pengusaha cabul yang dilakukan terhadap perempuan.
Dengan momentum Hari Kartini, Mereka berharap dapat melawan kekerasan seksual. Devi melanjutkan sosok Kartini menurutnya seorang pejuang untuk kesetaraan dan menolak kekerasan terhadap perempuan.