REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ujian Nasional (UN) untuk SMP/SMP LB/MTs/Paket B yang dilaksanakan mulai hari ini Senin (22/4) mengalami pergeseran jam. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh berjanji akan mengungkap penyebab penundaan tersebut.
"Ada beberapa daerah yang UN SMP-nya bergeser jam tapi tidak bergeser hari," kata Nuh disela-sela inspeksi mendadak (sidak) Ujian Nasional (UN) Senin (22/4) di Jakarta. Nuh mencontohkan, pelaksanaan UN di Bogor pukul yang seharusnya dilaksanakan pukul 07.30 WIB menjadi 09.30 .WIB
Melihat keterlambatan tersebut Nuh menuturkan, akan mengecek distribusi soal UN disana. "Akan kami cek mengapa terlambat. Karena laporan terakhir kemarin sore distribusi Jabar sudah siap semua," tuturnya.
Nuh mengaku sudah mengecek pengiriman distribusi di beberapa daerah. Menurutnya distribusi soal UN sudah sampai hingga titik terjauh.
"Saya sudah cek sampel di beberapa titik distribusi soal UN bahkan hingga di titik terjauh seperti Pulau Sangihe dan Pulau Selayar. Dari yang kami cek, ada yang sudah menerima tapi ada yg baru berangkat pagi ini," ujar Nuh.
Menurut Nuh ada sekitar 360-an ton naskah soal yang dididistribuskian oleh Kemdikbud dibantu oleh TNI AU dan Polri terutama distribusi untuk 11 provinsi di Indonesia tengah dan pulau-pulau terkecil.
"TNI AU diperbantukan untuk distribusi khusus ke 11 provinsi, karena 11 provinsi ini hanya punya waktu 3 hari untuk cetak dan distribusi. Sedangkan 22 provinsi lainnya distribusi biasa," jelas Nuh.