REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Konflik antara warga dengan anggota TNI Angkatan Udara (AU) Pangkalan Udara (Lanud) Palembang, Sumatra Selatan kembali terjadi pada Rabu (24/4). Konflik yang terkait masalah tanah ini berujung bentrokan yang mengakibatkan adanya korban luka tembak dan luka bacok.
Bentrokan melibatkan warga yang berdomisili di RT 32, RW 06, Kelurahan Sukodadi dengan anggota TNI AU Lanud Palembang. Akibatnya empat orang menjadi korban penembakan dan bacokan.
Dua korban penembakan yaitu Agung Prasetya (17 tahun) dan Amiru (22) menderita luka tembak pada bagian bahu dan dada. Sedangkan dua korban lainnya merupakan anggota TNI AU yaitu Pratu Rahmadi yang mengalami luka bacok di kepala bagian depan dan Pratu Astriu yang terkena tembakan senapan angin pada bagian lengan.
Dua anggota TNI AU yang mengalami luka tembak tersebut langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara. Sementara dua warga yang terkena luka tembak dilarikan ke Rumah Sakit Moehamad Hoesin Palembang.
Dari laporan sejumlah warga dan Ketua RT 32, Mustakim, bentrokan terjadi karena anggota TNI AU melakukan penggusuran kebun warga. Sontak, warga mencoba menghalaunya dengan menyingkirkan alat berat yang ada di kebun.
Anggota TNI AU terus melakukan kegiatannya meski warga melakukan penolakan. Alhasil, perlawanan Warga pun tak terhindarkan.
Warga melawan TNI AU dengan menggunakan senjata tajam berupa parang, golok celurit dan besi runcing, Mereka coba mengusir paksa aparat TNI AU. Bentrokan fisik antarkubu pun terjadi seketika hingga berujung korban luka tembak dan luka bacok.
Untuk menghindari bentrokan lebih lannjut, Kapolresta Palembang Kombes Pol Sabaruddin Ginting langsung melangsungkan dialog dengan warga setempat. Polisi juga menemui Danlanud Palembang untuk merundingkan masalah yang terjadi antara warga dengan TNI AU tersebut.
Sementara itu Gubernur Sumatra Selatan Alex Noerdin menginstruksikan agar dilakukan penelusuran penyebab terjadinya gesekan antara warga dan TNI AU. Alex mengimbau agar semua pihak tetap dapat menahan diri dan tidak terprovokasi dengan hal-hal yang tidak bertanggung jawab hingga memperkeruh suasana.