REPUBLIKA.CO.ID, Para penyidik Amerika melakukan perjalanan ke Dagestan, Rusia, untuk menanyai orangtua dua tersangka pemboman di Marathon Boston pekan lalu. Para pejabat Kedubes Amerika mengatakan tim penyidik Amerika bekerja sama dengan pemerintah Rusia dalam tugas tersebut.
Salah seorang tersangka, Tamerlan Tsarnaev melakukan kunjungan selama enam bulan ke Dagestan dan Chechnya tahun lalu. Para penyidik ingin mengetahui apakah tersangka menjalin kontak dengan kelompok radikal dalam perjalanan itu seperti dilansir situs voa.
Para legislator Amerika membahas mengenai perjalanan itu Selasa (23/4) dan mengutarakan keprihatinan mengenai pembagian informasi intelijen di antara badan-badan penegak hukum federal. Senator Lindsey Graham mengatakan hari Selasa bahwa FBI tidak mengetahui bahwa salah seorang tersangka pembom, Tamerlan Tsarnaev, pergi ke Chechnya dan Dagestan tahun lalu.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano mengatakan kepada Komisi Intelijen Senat bahwa departemennya mengetahui tentang kunjungan enam bulan itu, tetapi masa kewaspadaan FBI mengenai Tsarnaev telah habis masa berlakunya sebelum waktunya ia pulang.
FBI pernah mewawancarai Tsarnaev tahun 2011 atas permohonan Rusia, tetapi tidak menemukan kaitannya dengan terorisme pada waktu itu.