REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kembali mengingatkan suhu politik yang memanas pada dua tahun ke depan. Hal ini tak lain menyambut pesta demokrasi pada 2014 mendatang.
Ia melihat suhu tersebut sudah mulai terasa dan secara administratif pun sudah ditandai dengan penyerahan daftar caleg sementara (DCS). Karena itu pula, SBY tak bosan-bosannya mengatakan agar stabilitas politik benar-benar dijaga.
Ia meminta politisi dan elit politik berperan lebih. "Kalau kita berbicara tentang stabilitas politik di negeri ini, maka peran politisi dan elit sangat penting," katanya saat membuka musrembangnas, Selasa (30/4).
Ia mengatakan politisi dan elit politik bisa mengubah kompetisi politik dalam pemilu menjadi kompetisi terukur atau sebaliknya. Mereka juga berperan agar kompetisi tidak melebihi batas kepatutannya. "Kalau itu dilakukan, insya Allah kita bisa menjaga stabilitas politik," katanya.
Menurut Presiden SBY, stabilitas politik akan berpengaruh dan berdampak pada benturan sosial yang berujung pada sektor keamanan. Benturan sosial tersebut bisa terjadi misalkan pada saat kampanye berlangsung.
Perlu dipastikan pengawasan pemilu berlangsung efektif dan bisa dicegah serta diputuskan mata rantai potensi benturan social.
"Kalau ada peristiwa politik yang sebenarnya tidak kita hendaki, tapi terjadi. Yang kita tahu alirannya akan ke wilayah sosial berupa benturan sosial. Kalau dibiarkan, alirannya adalah keamanan. Kalau ada tanda seperti itu, mari cepat putuskan mata rantai itu sehingga tidak perlu masuk gangguan wilayah keamanan," katanya.
Ia mengatakan stabilitas politik dan social yang terganggu akan berakibat pada perekonomian. Jika perekonomian terganggu, hampir pasti peningkatan kesejahteraan rakyat juga terganggu.