Kamis 02 May 2013 11:46 WIB

Survei: 47 Persen Anak Muda Pilih "Berdamai" Saat Ditilang Polisi

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kena Tilang
Foto: Tahta/Republika
Kena Tilang

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Survei integritas anak muda 2012 dilakukan Transparency International Indonesia (TII). Survei tersebut menunjukkan, rata-rata kaum muda di Jakarta memandang integritas sebagai hal yang penting.

Akan tetapi, saat bersinggungan dengan problem korupsi anak muda cenderung mencari jalan aman."47 persen responden dari anak muda saat ditilang polisi memilih berdamai dengan polisi," kata Koordinator Riset TII Lia Toriana, saat memaparkan hasiljajak pendapat di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (2/5).

Sedangkan, responden dari kelompok dewasa hanya mencapai 36 persen yang memilih jalan damai saat menghadapi kasus yang sama. Pengalaman lainnya, lanjut Lia, tidak hanya sat mengahadapi pelanggaran lalu lintas. Saat mengurus izin dokumen, anak muda juga didapati lebih memilih cara paling mudah. 

Misalnya, dalam mendapatkan dokumen atau izin, 20 persen anak muda memilih jalan pintas. Saat menempuh ujian kelulusan, 11 persen anak muda juga memiliki pengalaman yang bersinggungan dengan korupsi.

Dalam mendapatkan pelayanan, terdapat 8 persen anak muda memilih jalur aman. Sementara kaum dewasa lebih banyak, mencapai 9 persen. Untuk mendapatkan pekerjaan pun, 9 persen anak muda juga mengorbankan integritasnya. Pada kasus yang sama, kaum dewasa lebih rendah, hanya mencapai 7 persen. 

Meski angka persinggungan anak muda dengan masalah korupsi, Lia menilai hal itu tetap harus disoroti. Pasalnya, peran anak muda dalam agenda pemberantasan korupsi sangat penting. Secara kuantitas, jumlah penduduk Indonesia berdasarkan Sensus Penduduk 2010 yang berumur antara 15 sampai 30 tahun mencapai 26 persen. 

TII melakukan jajak pendapat dari Juli hingga Desember 2012. Terhadap 2000 responden dengan mengambil sampel di 50 keluarahan di lima kota DKI Jakarta. Anak muda yang dilibatkan dalam survei tersebut berusia di antara 16 hingga 30 tahun.

Sedangkan orang dewasa sebagai pembanding berumur 31 sampai 65 tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka dan kuosioner. Untuk memperoleh data kuantitatif dari persepsi atau pendapat yang ingin diteliti. Untuk memperoleh data kualitatif,TII juga melakukan diskusi kelompok terarah.Teknik sampling yang digunakan adalah stratified random sampling.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement