REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Pemilihan Presiden Iran yang akan diselenggarakan Juni mendatang sudah mulai memanasi politik negeri para mullah itu. Beberapa tokoh mulai dilirik untuk maju sebagai orang nomor satu. Namun sejumlah tokoh yang dianggap 'berbahaya' juga dilirik bahkan ditangkap.
Ini yang membuat diplomat veteran bernama Bagher Asadi ditangkap. Ia diklaim memiliki pemikiran liberal dan dianggap memiliki pandangan membahayakan untuk pemilu, seorang diplomat di Kementerian Luar Negri Iran ditangkap pihak berwewenang setempat.
Ia dikenal kritis terhadap pemerintah. Sebagai diplomat senior pemikirannya didengar dan sering membuat kikuk pemerintah Iran karena wawasannya yang liberal.
Sejauh ini, pihak Kemenlu Iran belum bersedia menjelaskan alasan penangkapan. Kemenlu Iran mengatakan, penangkapan Asadi hanya sebuah kesalahpahaman saja.
Associated Press, Jumat (3/5) melaporkan, Asadi merupakan tokoh penting Iran yang dekat dengan mantan presiden Mohammad Khatami yang dikenal pro-reformasi. Ia juga menjabat posisi penting yang mewakili Iran di PBB.
Ahmadinejad akan mengakhiri periode kedua masa jabatannya. Pada 14 Juni mendatang, pemilihan presiden akan digelar. Pada pemilihan ini, Ahmadinejad tidak lagi bisa mencalonkan diri sebagai presiden.