REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Ledakan bom pinggir jalan menewaskan seorang ulama Sunni dan lima orang lain ketika mereka meninggalkan sebuah masjid di di daerah al-Rashidiya, Baghdad, setelah shalat Jumat, kata polisi dan petugas medis. Belum jelas siapa yang mendalangi serangan itu.
Warga Sunni melakukan protes sejak Desember untuk menentang pemerintah pimpinan Syiah, yang mereka tuduh meminggirkan minoritas dan memonopoli kekuasaan sejak pasukan AS menggulingkan pemerintah Saddam Hussein pada 2003.
Rabu (1/5), tiga serangan bom di Irak menewaskan 11 orang, termasuk empat anggota milisi penentang Alqaidah yang terbunuh dalam pemboman bunuh diri ketika mereka berkumpul untuk menunggu pembayaran gaji.
Serangan-serangan itu terjadi setelah gelombang kekerasan menewaskan lebih dari 240 orang dalam tujuh hari pada akhir April, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kembalinya kerusuhan sektarian yang menewaskan puluhan ribu orang.
Kekerasan itu merupakan yang terakhir dari gelombang pengeboman dan serangan bunuh diri di tengah krisis politik antara Perdana Menteri Nuri al-Maliki dan mitra-mitra pemerintahnya dan pawai protes selama beberapa pekan yang menuntut pengunduran dirinya.