REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Wakil Ketua Komisi A DPRP Papua Yanni meminta pemerintah Papua Nugini (PNG) untuk mengusut tuntas kasus penembakan. WNI yang dilakukan tentara PNG.
"Pengusutan itu perlu dilakukan guna menghindari terulangnya insiden serupa dikemudian hari serta menjaga hubungan antarkedua negara yang selama ini terbina dengan baik," kata Yanni kepada Antara sehubungan kasus penembakan yang dilakukan tentara PNG terhadap
WNI di kampung Lido, Provinsi Sandaun PNG, Rabu (8/5).
Yanni mengatakan apa pun alasannya sangat disayangkan bila tentara menembak warga sipil, meskipun itu bukan warganya melainkan WNI.
Apalagi, kata politisi dari Partai Bintang Reformasi itu, hubungan antara RI-PNG selama ini terjalin baik dan masyarakatnya terutama yang berbatasan dengan Papua masih memiliki hubungan persaudaraan.
Selain itu hampir setiap hari wn PNG masuk kewilayah RI baik untuk berkebun maupun berbelanja dan mereka hingga saat ini tidak pernah diganggu oleh aparat keamanan kita,kata Waket Komisi A DPRP Papua.
Edward Aritahanu (19) ditembak tentara PNG saat bersama orang tuanya Meki Aritahanu dan Irene Youwe (15) mengunjungi keluarga mereka di Kampung Lido, Provinsi Sandaun, dengan menggunakan perahu motor.
Penembakan itu terjadi saat mereka berada di pantai kampung tersebut dan tiba-tiba datang lima tentara PNG dengan menggunakan mobil jenis land cruiser.
.
Tak beberapa lama kemudian tentara PNG itu mengeluarkan tembakan sebanyak tiga kali dan salah satunya mengenai kaki Edward, sehingga mereka langsung melarikan diri dengan perahu motor.
sumber : Antara