REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Turki menuduh dalang pemboman di perbatasan negaranya dan Suriah adalah kelompok yang terkait intelejen Suriah. Turki menyerukan kepada dunia untuk menentang rezim Bashar al-Assad.
Dua ledakan terjadi dan menghancurkan bangunan di kota Reyhanli, perbatasan Turki dan Suriah. Sebanyak 46 orang tewas dan meningkatkan ketakutan masyarakat Turki bahwa perang sipil Suriah akan sampai di negera mereka.
Pemerintah Suriah menyatakan tak terlibat. Namun, Menteri Luar Negeri Turki, Ahmet Davutoglu menuduh dalangnya adalah organisasi teroris beraliran marxist yang berhubungan dengan pemerintah Assad.
''Ini saatnya masyarakat internasional untuk bergerak bersama menentang rezim itu,'' kata dia dalam konferensi internasional di Berlin, Ahad (12/5) waktu setempat.
Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan mengatakan negara dia takkan terpengaruh atau bertindak gegabah atas perangkap yang coba dilakukan kelompok itu. Namun, siapapun yang menyerang Turki cepat atau lambat akan membayar mahal tindakan itu.
Menteri Penerangan Suriah, Omran Zubi menyatakan negaranya tak terkait serangan itu. ''Suriah tidak akan melakukan tindakan yang tak sesuai dengan nilai yang kami anut,'' ucapnya dalam siaran televisi pemerintah Turki.