REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) M. Mahfud MD menyatakan siap dicalonkan sebagai presiden pada 2014 mendatang asalkan tidak 'disandera' ikatan-ikatan yang tidak baik bagi bangsa.
"Saya sudah bersedia. Saya siap menjadi calon presiden," katanya usai menjadi pembicara pada Sekolah Jurnalisme Indonesia (SJI) Utama I/2013 di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Tengah, Selasa (14/5).
Menurut dia, kesediaannya maju sebagai capres terdorong keinginan memperbaiki kondisi bangsa sehingga dirinya tidak mau jika dukungan yang diberikan terhadap dirinya diikat oleh sesuatu ikatan yang tidak baik.
"Kalau kira-kira saya jadi (terpilih sebagai Presiden, red.) tapi 'disandera' dan negara ini tidak jadi lebih baik, lebih baik saya tidak jadi. Sebab, untuk apa jadi kalau tidak membuat kemajuan," katanya menegaskan.
Ia mengaku sudah cukup banyak dukungan yang menginginkan dirinya maju pada Pemilihan Presiden 2014 mendatang, termasuk dukungan elemen masyarakat. Sebab, maju sebagai capres memerlukan dukungan rakyat dan didukung partai politik.
Saat ini, kata dia, dirinya tengah melakukan komunikasi dengan kalangan parpol berkaitan dengan pencalonannya sebagai capres pada 2014, tetapi mantan Menteri Pertahanan itu enggan menyebutkan parpol yang dimaksud.
"Nanti 'aja' lah, parpolnya kan ada 12 partai. Bisa diduga sendiri," kata pria kelahiran Madura, 13 Mei 1957 tersebut saat diminta menyebutkan parpol yang mendukungnya sebagai capres pada Pilpres 2014.
Namun, kata dia, yang jelas sampai saat ini masih melakukan analisa atas dukungan yang diberikan dan melakukan komunikasi dengan parpol, sementara dukungan kepadanya dari rakyat untuk maju sudah ada.
"Dukungan rakyat sudah ada. Dalam arti, dari hasil survei yang dilakukan lembaga-lembaga survei nama saya kan selalu masuk. Namun, kan tetap membutuhkan 'endorsement' (dukungan) parpol untuk maju," katanya.
Kalau peluang untuk dijagokan parpol sebagai capres, ia mengatakan selama ini bisa dicapai lewat berbagai jalur, seperti konvensi yang dilakukan partai atau ada pula parpol yang langsung mengajak untuk maju.
"Kalau mau mendukung ya dukung aja, nanti mari pilih kebijakan yang baik-baik. Kan begitu. Jangan nanti mau begini mau begitu, minta ini minta itu. Saya mau dan bersedia asalkan tidak 'disandera'," kata Mahfud.