Rabu 15 May 2013 08:40 WIB

Empat Pekerja Freeport Ditemukan Tewas

Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.
Foto: Antara
Ladang tambang terbuka yang dikelola PT Freeport Indonesia di Grasberg, Tembagapura, Timika, Papua.

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Sebanyak empat pekerja tambang PT Freeport Indonesia ditemukan tewas di reruntuhan tambang bawah tanah Big Gossan, Tembagapura, Papua pada Selasa (14/5) malam.

Kapolsek Tembagapura AKP Sudirman yang dihubungi Antara dari Timika, Papua, Rabu, mengatakan dalam pencarian maraton yang dilakukan oleh Tim Emergency Response Grup pada Selasa (14/5) siang hingga Rabu (15/5) pagi, telah ditemukan 14 orang pekerja yang terjebak dalam reruntuhan.

Sebanyak 10 pekerja ditemukan hidup dengan kondisi luka-luka di sekujur tubuh mereka akibat tertindih bebatuan, sedangkan empat pekerja ditemukan dalam kondisi tewas. Korban luka langsung dilarikan ke Rumah Sakit SOS Tembagapura untuk mendapat perawatan agar nyawa mereka bisa tertolong.

"Upaya pencarian dilakukan sepanjang malam sampai pagi ini. Untuk sementara pencarian dihentikan karena kru beristirahat akibat kelelahan sambil menunggu kru yang baru," kata Sudirman.

Ia mengatakan sesuai dengan daftar yang diberikan perusahaan, terdapat lebih dari 40-an pekerja yang terjebak dalam reruntuhan tambang bawah tanah Big Gossan tersebut.

Puluhan pekerja PT Freeport dan perusahaan kontraktornya itu tertimbun material longsor di lokasi tambang bawah tanah Big Gossan pada Selasa (14/5) sekitar pukul 08.15 WIT saat mengikuti Kelas QMS Annual Refresher atau latihan keselamatan kerja. 

Insiden runtuhnya tambang bawah tanah (underground) PT Freeport kali ini merupakan yang terbesar dengan jumlah korban terbanyak dalam beberapa tahun terakhir.

Kejadian runtuhnya tambang yang menimpa pekerja pernah terjadi di lokasi tambang terbuka Grassberg tahun 2003 yang menewaskan sejumlah pekerja. 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement