REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan dan tokoh Papua Freddy Numberi menginginkan Papua seperti Aceh dalam hal penyelesaian berbagai masalah kompleks yang terjadi dan belum terselesaikan di sejak Papua terintegrasi dengan Indonesia.
"Kami harapkan 50 tahun Papua di Indonesia merupakan momentum emas untuk menyelesaikan masalah Papua secara tuntas dan permanen, sama seperti Aceh," ujar Freddy Numberi pada acara 50 Tahun Papua Dalam Indonesia Suatu Refleksi dan Renungan Suci di Jakarta, Rabu.
Freddy mengatakan, dirinya setuju dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang mengatakan bahwa diperlukan pendekatan kesejahteraan dan kasih sayang dalam membangun masyarakat Papua.
Menurut Freddy, permasalahan seperti kesehatan, pendidikan dan kesejahteraan masyarakat Papua saat ini masih jauh dari kategori baik, dan Papua masih menjadi daerah termiskin di Indonesia.
Freddy mengemukakan, berbagai program terkait pembangunan dan kesejahteraan Papua seharusnya dapat dilaksanakan dengan baik sesuai amanah undang-undang.
Pemerintah pusat juga diharapkan dapat memberikan kepercayaan kepada pemerintah daerah dengan menghilangkan kecurigaan untuk mengelola Papua seutuhnya.
"Misalnya soal pelaksanaan otonomi khusus, itu supaya didukung pelaksanaannya sesuai amanah UU otsus, jangan dikebiri. Jadi kami ingin UU dijalankan dengan konsisten, bagaimana kewenangan daerah untuk mengatur daerahnya," ucapnya.
Terkait penggunaan dana otonomi khusus, Freddy mengatakan perlu dilakukan evaluasi, karena jika terjadi penyalahgunaan, seluruh masyarakat Papua berkomitmen untuk menindaklanjutinya dalam kasus korupsi.
"Karena kami semua berkomitmen untuk memberantas korupsi. Jadi hal-hal seperti itu tidak pandang terjadi di manapun, termasuk Papua. Itu juga yang diinginkan masyarakat," tukas Freddy.